Kisah seseorang yang berjuang, kemudian mendapatkan hikmah bahkan keajaiban dalam hidupnya. Kisah yang juga bisa membuat pembaca lebih bersyukur. Karena ternyata, setiap kisah perjuangan itu ada yang lebih berat ujian hidupnya daripada kita sendiri. Sampai manakah kita memaknai perjuangan dalam hidup?
Kemarin sore, aku latihan karate di GOR Panglengur Sumenep. Aku berangkat dari rumah jam setengah 4, padahal latihannya jam setengah 4 juga. Ah, sampai di dojo (tempat latihan), untung nggak telat. Sukurlah..Pas sampe sana, aku langsung ganti baju, menggunakan dogi (baju karate) putih dan juga sabuk biru yang lumayan panjang. Tapi, kalo dipake, jadi pendek. Ribet masangnya.O ya, langsung aja lah.. Sempai Cung berkata, agar kita tidak terlalu sok dengan gelar atau jabatan kita. Agar, ilmu karate yang didapat nggak asal doang. Percuma dong, sabuk setinggi langit (maksudnya sabuk hitam DAN 8, contoh ya) nggak bisa mengaplikasikan ilmu karatenya pada saat darurat. Misalnya, ada pencuri bawa pistol, tapi si master karate itu melongo, nggak bisa apa-apa. Karena, walaupun dia jago karate dan sabuknya setinggi langit, dia nggak bisa mikir (bahkan mikir) apa yang harus dia lakukan saat pencuri berpistol datang. Dia hanya berteriak mintol!! mintol! Minta tolong maksudnya. Itu kata Sempai Cung, …